Penelitian terbaru menunjukkan bahwa
warna bola mata dapat memprediksi risiko vitiligo, sebuah penyakit
autoimun dimana kulit kehilangan pigmennya.
"Vitiligo merupakan penyakit autoimun, dimana sistem kekebalan
tubuh menyerang sel pigmen normal, " jelas Richard Spritz, MD, dari
Human Medical Genetics and Genomics Program di CU School of Medicine,
dilansir Healthday (9/5).
Selain itu, orang yang menderita vitiligo memiliki risiko lebih
besar untuk penyakit autoimun lainnya, seperti penyakit tiroid dan
diabetes tipe 1.
Penelitian terhadap 3.000 orang dengan vitiligo
non-Hispanik/Latin Amerika keturunan Eropa menemukan bahwa orang dengan
bola mata biru cenderung tidak memiliki vitiligo. Para peneliti juga
mengidentifikasi 13 gen baru yang dapat memengaruhi seseorang berada
pada kondisi tersebut.
Diantara pasien dengan vitiligo, sekitar 27 persen memiliki bola
mata berwarna biru atau abu-abu, sedangkan 43 persen memiliki mata
coklat dan 30 persen memiliki bola mata hijau.
Meskipun penelitian ini memfokuskan pada vitiligo, para peneliti
juga menemukan temuan lain, bagaimana warna bola mata juga membantu
memprediksi risiko orang untuk melanoma. Orang dengan bola mata coklat
memiliki risiko lebih rendah terkena melanoma.
"Secara genetik, dalam beberapa hal yang membuat vitiligo dan
melanoma berlawanan. Beberapa variasi genetik membuat seseorang berisiko
terkena vitiligo dan orang lain cenderung tidak mudah terkena melanoma,
begitu juga sebaliknya. Kami berpikir bahwa vitiligo mewakili
aktivitas berlebihan dari proses normal dimana salah satu sistem
kekebalan tubuh mencari dan menghancurkan sel perkembangan awal dari sel
kanker melanoma," tambahnya.
Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar