Teman Anda baru saja ditinggalkan kekasihnya dan dia sedih bukan
main. Anda sebenarnya juga lebih senang mereka putus — tapi masalahnya
teman Anda terlalu mencintai si pria itu. Dan saat dia tengah curhat
sambil makan Häagen-Dazs, dia menceritakan rencananya mengadopsi kucing
liar supaya dia tidak sendirian.
Apakah yang harus dilakukan
seseorang ketika sahabatnya putus cinta? Sebelum mendorongnya mencari
pacar baru atau menonton “The Notebook” sekali lagi, pertimbangkan yang
boleh dan tidak boleh dilakukan ketika membantu teman yang baru putus.
Biarkan dia berduka. Harap maklum. Dia sudah membuat rencana ingin memiliki anak dengan pria itu. Jadi berikanlah dia waktu untuk bersedih.
Jangan perbolehkan dia memotong rambutnya, menato tubuhnya, atau berhubungan dengan pria sembarangan. Jangan.
Artikel Terkait: 20 funny excuses women give to get out of sex
Bergabunglah dengan pesta melepas kesedihannya.
Sahabat yang baik bergabung dengan acara makan-makan melepas kesedihan
dan berjanji untuk mengurangi berat badan bersama-sama... suatu hari
nanti.
Jangan memberikan saran atau kalimat klise.
Kecuali dia memang meminta nasihat Anda (dan meski dia memintanya,
berhati-hatilah), simpan saja pendapat Anda di dalam hati. Dan tolong,
hindari kalimat klise "Masih banyak ikan di laut/Memang sudah tidak
ditakdirkan bersama/Cinta sejati pasti ada jalannya."
Artikel Terkait: 25 things women will NEVER understand about men
Membawa wine. Membawa wine apa pun yang Anda miliki. Jangan berlama-lama di toko, dia membutuhkan Anda sekarang!
Jangan hubungi si mantan. Saya
ulangi, JANGAN menghubungi dia. Bahkan jika teman Anda memohon Anda
untuk menghubungi si pria yang telah menghancurkan hatinya, tolak
permintaan itu. Jangan mau terjebak dalam hubungan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar