Ketika seorang ibu mengobrol bersama teman-temannya — atau sekelompok
orang yang “spontan” berbicara tanpa berpikir — mereka cenderung
berkomentar tanpa terkendali.
Perkataan seorang teman baik ternyata dapat dimaknai berbeda dan merusak kepercayaan diri seorang ibu.
Kami bertanya pada pakar tentang delapan komentar umum pada seorang ibu dan dampaknya. Inilah yang mereka katakan:
"Kamu terlihat kusam!"
Jika
perkataan ini ditujukan kepada seorang ibu yang berpakaian santai dan
berdandan sederhana dengan rambut kuncir kuda, dia mungkin
menafsirkannya lain.
Elizabeth Lombardo, Ph.D mengatakan, si ibu
bisa saja merasa perkataan itu berarti dia selalu tampak kusam dan
sebaiknya lebih dandan. Elizabeth merekomendasikan untuk mengatakan
“Anda tampak cantik!” dan “Mau ke mana malam ini?” kepada seorang ibu.
"Kamu tampak lelah."
Mengatakan
hal seperti ini kepada seorang ibu bisa dipahami seolah-olah dia sedang
sakit atau penampilannya sedang buruk. Padahal mungkin dia punya alasan
lain kenapa penampilannya seperti itu.
"Terlihat lelah adalah
akibat dari sejumlah masalah yang berbeda mulai dari kurang tidur atau
tidur yang tak berkualitas, kurang gizi atau penyerapan gizi yang tak
memadai, efek samping obat atau kondisi kesehatan kronis," kata Nancy
Steely, seorang dokter naturopati (menggabungkan kebijaksanaan alam
dengan ilmu pengetahuan modern).
Jika Anda benar-benar khawatir tentang kondisi teman Anda, tanyalah: "Apa yang terjadi?"
"Kamu pasti ingin punya anak perempuan."
Para
ibu yang hanya memiliki anak laki-laki tentu sering mendengar ini. Amy
Williams, ibu dari dua putra dan pendiri BoyMom Designs, mengatakan saat
ia hamil anak kedua dan anaknya laki-laki lagi, maka orang banyak
mengatakan, "Sayang sekali!" dan "Laki-laki lagi?!"
Terkadang
mereka berkomentar seperti itu di depan anaknya yang lain. "Itu
mengerikan dan berdampak negatif," kata Williams. Sebaiknya Anda fokus
pada kehamilan, tak peduli jenis kelamin si bayi.
"Bagaimana kalau anakku dan anakmu bermain bersama. Kapan aku bisa membawanya ke rumahmu?"
Erika
Myers, terapis berlisensi dan seorang ibu, mengatakan perkataan itu
seolah-olah membuat satu orangtua merasa bertanggungjawab untuk menjaga
anak lainnya.
Myers merekomendasikan alternatif, lebih baik
bertemu sebuah taman atau lokasi ramah-anak. "Jika anak Anda suka
bergaul, kemungkinan akan ada banyak teman di masa kini dan masa depan.
Mengapa tak meluangkan waktu untuk mengenal ibu dari teman baru anak
Anda. Ia dapat menjadi sumber dukungan dan menjadi teman yang sangat
baik," ujar Myers.
"Kamu kok terlihat muram?"
Bila Anda benar-benar khawatir, katakan padanya dengan jelas. Karena seorang ibu bisa mendengarnya dari sudut pandang berbeda.
Elizabeth
Lombardo mengatakan, perkataan itu bisa diterjemahkan sebagai “Anda
terlihat mengerikan.” Si ibu mungkin berpikir harus memprioritaskan
dirinya sendiri sebelum mengurus anak-anak.
"Kapan melahirkan?"
Sebelum
Anda bertanya pada seorang wanita kapan dia melahirkan, tanyakan diri
Anda sendiri dulu — apakah dia memang sedang hamil?
"Bertanya
pada seorang wanita yang sedang tidak hamil dapat membuat mereka
kehilangan kepercayaan diri,” kata Myers. Jika si ibu sedang tak hamil,
Anda baru saja mengingatkannya bahwa berat badannya belum pulih akibat
kehamilan sebelumnya.
"Kapan masuk kantor lagi?"
Pertanyaan
ini dapat menusuk hati. Seolah-olah berada di rumah bersama anak-anak
bukanlah hal yang tepat. “Itu salah satu pertanyaan terburuk,” kata
Diane Lang, konseling pendidik yang membantu para ibu memasuki dunia
kerja kembali.
"Semua pertanyaan itu menyebabkan si ibu
mempertanyakan kembali pilihan mereka dan menimbulkan rasa bersalah.
Anda membuat si ibu merasa gagal dan gagal." Jika Anda benar-benar
tertarik pada hidupnya, kurangi fokus pada pekerjaan.
"Anak saya juga dulu begitu. Nanti juga akan berlalu."
Bahwa
Anda adalah orangtua yang lebih berpengalaman (dan dapat memberi
panduan), itu bagus. Sayangnya, kata Myers, “Perkataan itu dapat
dianggap merendahkan dan meremehkan. Ketika seorang anak melalui fase
sulit, atau berpotensi menyebabkan masalah perilaku yang signifikan,
orangtua dapat merasa kewalahan, tak mampu, dan kalah."
Terkadang
Anda hanya perlu jadi pendengar yang baik. Dan jika Anda merasa perlu
berkomentar, Myers merekomendasikan "Kami menghadapi masalah yang sama
ketika masih seusia itu. Itu benar-benar sulit."
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar