Setiap perempuan ingin terlihat cantik dan tidak dapat memungkiri
bahwa ia ingin tampil menawan dimanapun dan kapanpun. Namun sayang, arti
cantik masih sering salah kaprah. Bahwa yang cantik adalah wanita yang
kulitnya putih.
Pandangan itu membuat tiga dokter kecantikan di
Yogyakarta miris. Meski tak dipungkiri kalau sekarang keberadaan
industri kecantikan tidak lagi menjadi kebutuhan sampingan namun telah
bergeser menjadi kebutuhan primer khususnya bagi wanita di wilayah
perkotaan.
Gaya hidup perkotaan yang menuntut kesempurnaan dalam
penampilan lantas memberikan peluang lebar bagi para dokter kecantikan
untuk mengambil peran penting di dalamnya. Demikianlah yang kini telah
dijajaki dr Rini Widiastuti, Dipl CIDESCO, dr Indah Memory, dr Luciana
Kuswibawati Mkes serta dr Novita Sari.
Adalah sebuah kepuasan
tersendiri bagi dr Novita Sari, seorang dokter kecantikan Esther House
of Beauty Yogyakarta tatkala bisa membantu pasiennya mengatasi berbagai
macam masalah kulit yang mereka hadapi.
Sebagai seorang wanita,
ia memahami betul bahwa setiap wanita selalu ingin terlihat cantik dan
menarik. Karenanya, ia merasa senang dan bangga ketika pasien yang
datang kepadanya akhirnya bisa nampak cantik dan terbebas dari berbagai
masalah kulit.
Profesinya sebagai seorang dokter kecantikan
menuntut dr Novita untuk menghadapi berbagai macam pasien dengan
berbagai problematika kecantikan tentunya. Mulai dari yang bermasalah
dengan jerawat flek dan kerutan hingga anak-anak muda yang memaksakan
diri ingin terlihat putih.
Cara pandang bahwa cantik adalah putih
itu salah dan seharusnya diluruskan. Novita masih berusaha untuk
memberikan pengertian kepada setiap pasiennya bahwa sebenarnya cantik
itu tidak semata-mata harus putih, melainkan bersih dan sehat.
Dalam
pergaulan, masalah penampilan masih menjadi hal yang utama. Terutama
untuk kalangan remaja dan mahasiswa. Bukan berarti, kepribadian
seseorang tidak memiliki arti penting, namun nyatanya penampilan
seseorang akan sangat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. "Kadang
orang tidak memperhatikan bahwa masalah semacam ini sangat mempengaruhi
kepercayaan diri seseorang," tuturnya.
Dokter yang lahir pada 10
November 1982 ini memang seringkali memperhatikan perubahan sikap para
pasiennya. Pada saat mereka datang dengan berbagai keluhannya, biasanya
cenderung terlihat minder. Namun, akan sangat berbeda setelah mereka
menjalani perawatan rutin dan akhirnya mendapatkan wajah yang bersih dan
cantik, terbebas dari berbagai masalah seperti jerawat, flek, kerutan
dan berbagai macam malah kulit yang seringkali diderita wanita.
"Biasanya
mereka lantas terlihat percaya diri dan tampak sumringah. Kalau sudah
seperti itu saya ikut senang melihatnya," ujar Novita sembari
memperlihatkan foto-foto pasien di komputernya.
Secara tidak
langsung profesi dokter kecantikan memang bisa membantu psikis
seseorang. Masalah penampilan adalah hal yang sensitif bagi seorang
wanita, dan akan sangat berpengaruh pada rasa percaya diri yang
dimilikinya dan dr Novita merasa bangga bisa memiliki peran di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar